Sabtu, 06 Oktober 2018

Sistem Ekskresi Pada Manusia (Kelas XI Semester 2)

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
- defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.

- ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.

- sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim.

- eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).


Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel tubuh organisme berfungsi untuk mempertahankan sel agar tetap hidup. Beberapa produk dari reaksi ini bersifat racun dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Contoh: gas karbondioksida yang dihasilkan dari proses pemecahanan glikosa selama proses respirasi. Gas ini akan dikeluarkan oleh darah ke paru-paru.

Kelebihan asam amino akan di deaminasi menjadi glycogen dan urea di hati. Urea akan dikeluarkan dari jaringan tubuh oleh darah dan di desak untuk dikeluarkan oleh ginjal. Urea dan produk limbah sejenisnya, seperti asam urat (hasil pemecahan protein) mengandung unsur nitrogen disebut limbah nitrogen.

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang mempengaruhi kerja system-sistem tubuh. Contoh adrenalin, yang berfungsi memacu irama jantung. Setelah selesai melakukan pekerjaan, hormone akan dirubah di hati, dan diekskresikan oleh ginjal berbentuk larutan yang disebut urin


Ekskresi adalah sebutan untuk istilah pengeluaran hal-hal berikut:

1. Limbah produk reaksi-reaksi kimia
2. Kelebihan air dan garam-garaman yang diambil dari makanan
3. Hormone


Organ Ekskresi

 
Paru-paru
 
Paru-paru berfungsi untuk mensuplai oksigen ke tubuh. Paru-paru juga termasuk alat ekskresi sebab memiliki kemampuan membuang gas karbondioksida, selain itu paru-paru juga dapat mengeluarkan sejumlah uap air, tetapi paru-paru tidak dapat mengontrol dan tidak ada cara untuk mengtrol jumlah air dalam tubuh.

Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru.

Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.



Ginjal
 
Sepasang organ yang memiliki kemampuan membuang limbah metabolisme dari darah dan mengatur sejumlah besar cairan dalam tubuh. Unit dasar ginjal yang berukuran mikroskopik dengan struktur tipis disebut nefron. Nefron berfungsi menyaring limbah metabolisme dalam darah dan membuangnya dalam bentuk urin. Ginjal bersama dengan organ sejenis seperti sepsang ureter, kandung kemih, dan uretra membentuk sistem urinaria dalam tubuh manusia.

Ginjal memiliki kemampuan mengeluarkan urea dan sampah nitrogen lainnya dari darah. Ginjal juga dapat mengeluarkan kelebihan air, garam-garaman, hormon dan minuman beralkohol.
Ginjal merupaka alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.

Fungi ginjal :
- mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bacteri dan juga obat-obatan
- mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
- membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
- mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.

Struktur Ginjal 
 
Ginjal berbentuk oval seperti biji kacang, berjumlah 2 buah, berwarna coklat kemerahan, dilapisi oleh membrane transparan. Warna merah gelap ini disebabkan dalam ginjal banyak mengadung pembuluh darah.

Ginjal kiri posisinya lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan. Panjangnya sekitar 4 – 5 inci, tebalnya 2 inchi, dan beratnya berkisar antara 4 – 6 gr atau sebesar kepalan tangan. Struktur ginjal terdiri atas lapisan luar yang disebut cortek, lapisan tengah disebut medulla dan lapisan dalam yang disebut pelvis.

Ginjal berhubungan dengan 2 pembuluh darah, yaitu pembuluh darah arteri merupakan percabangan dari aorta yang membawa darah yang mengandung oksigen ke ginjal dan pembuluh darah vena yang membawa darah yang banyak mengandung karbondioksida keluar dari ginjal menuju vena kava.
Ureter merupakan saluran yang keluar dari masing-masing ginjal menuju ke kandung kemih dibagian bawah dari perut.

Arteri ginjal tersusun atas sejumlah besar arteriole dan kapiler, kebanyakan ada di dalam korteks. Arteri ini bergulung-gulung membentuk simpul pembuluh dalam ginjal membentuk glomerulus. Masing-masing glomerulus dikelilingi oleh organ berbentuk mangkuk yang disebut kapsula ginjal (kapsula bowman). Badan ini berhubungan dengan tubula ginjal (tubulus kontortus proksimal, gelung henle, dan tubulus kontortus distal). Tubula ginjal berhubungan dengan tubulus pengumpul. Sebagian besar tubulus pengumpul terdapat dibagian medulla. Ujung dari tubulus pengumpul bermuara pada pelvis. Dalam sebuah korteks ginjal terdapat sekitar seribu glomerulus.

Struktur nefron disusun oleh sebuah glomerulus dengan kapsula ginjal, tubulus ginjal dan pembuluh darah kapiler.

Anatomi ginjal, meliputi :
 
Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yang bermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.








Proses pembentukan urine :
 
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
- Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.

- Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akandireabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus ( urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

- Augmentasi (pengumpulan) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.


Hal yang perlu diperhatikan meliputi :

- dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
- diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
- banyak urine yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH
Gangguan pada ginjal :
- nefritis : disebabkan gangguan pada nefron (kerusakan pada glomerolus ginjal) karena infeksi kuman (biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus), akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya urine yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
- diabetes melitus (kencing manis) : disebabkan kekurangan insulin, akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
- diabetes inspidus (penyalit kuning) : suatu penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak, disebabkan kekurangan hormon ADH. ADH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat meningkat 20 – 30 kali lipat dari keadaan normal.
- albuminuria : disebabkan adanya protein albumin dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
- batu ginjal : disebabkan karena mengendapnya garam kalsium didalam rongga ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal ini berbentuk Kristal yg tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan Kristal kalsium posfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan kekurangan minum serta sering menahan kencing, akibatnya mengendap menjadi batu ginjal.
- polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
- oligouria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine, disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.
- Glikosuria : ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
- Hematuria : ditemukannya sel darah merah didalam urin. Disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
- Ketosis : ditemukannya senyawa keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.


Hati
 
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang ( vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut histiosit.
 
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haemoglobinnya dilepas.

Air empedu yang berwarna kuning kehijauan dan bilirubin merupakan hasil pemecahan hemoglobin oleh hati. Bilirubin diekskresikan dalam bentuk cairan menuju ke usus halus dan dikeluarkan bersama-sama feses. Bilirubin mengalami perubahan dalam usus halus dan memberi warna coklat pada feses.

Fungsi hati :

- menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
- merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
- menawarkan racun
- membentuk protombin dan fibrinogen
- membentuk albumin dan globulin
- mengubah provitamin A menjadi vitamin A
- tempat pembentukan urea
- menghasilkan empedu
- tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua



Kulit
 
Keringat berisi air, yang didalamnya terkandung garam natrium chloride dan sedikit urea. Ketika kita berkeringat, kita akan mengeluarkan subtansi tersebut dari tubuh kita dapat merasakan bahan-bahan itu telah dikeluarkan dari tubuh. Terkadang berkeringat merupakan respons tubuh karena meningkatnya temperature dan bukan karena perubahan komposisi darah. Pada kasus ini kulit bukanlah organ ekskresi seperti halnya paru-paru dan ginjal.

Merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, yang tediri dari 2 lapisan yaitu lapisan epidermis (luar) dan dermis (dalam).

Epidermis,terdiri :

- stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
- stratum granulosum, mengandung pigmen
- stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

Dermis (korium), terdiri :
- akar rambut
- pembuluh darah
- syaraf
- kelenjar minyak (glandula sebasea)
- kelenjar keringat (glandula sudorifera)
- lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar








Sumber:

http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/02/sistem-ekskresi_22.html




Video pembentukan urine


 
 


Video mekanime kerja liver





0 komentar:

Posting Komentar