Rabu, 10 Oktober 2018

Soal OSK Biologi 2018

Berikut kami upload soal olimpiade Biologi SMA tingkat Kabupaten tahun 2018. Soal-soal olimpiade biologi memang memiliki keistimewaan bagi para pecinta Biologi, setiap soal memerlukan analisis yang mendalam dan menuntut kejelian dalam pengerjaannya. Soal olimpiade Biologi terdiri dari beberapa topik, contoh genetika dan evolusi, fisiologi manusia, biosistematika, biologi sel molekuler, metabolisme, ekologi, dan fisiologi tumbuhan. Masing-masing sub topik soal memiliki poin sendiri yang akan diakumulasi menjadi nilai total.



Klik Soal OSK Biologi 2018

Semoga bermanfaat....


Soal OSK Biologi 2017

Berikut kami upload soal olimpiade Biologi SMA tingkat Kabupaten tahun 2017. Soal-soal olimpiade biologi memang memiliki keistimewaan bagi para pecinta Biologi, setiap soal memerlukan analisis yang mendalam dan menuntut kejelian dalam pengerjaannya. Soal olimpiade Biologi terdiri dari beberapa topik, contoh genetika dan evolusi, fisiologi manusia, biosistematika, biologi sel molekuler, metabolisme, ekologi, dan fisiologi tumbuhan. Masing-masing sub topik soal memiliki poin sendiri yang akan diakumulasi menjadi nilai total.



Klik Soal OSK Biologi 2017

Semoga bermanfaat....


Sabtu, 06 Oktober 2018

Sistem Ekskresi Pada Manusia (Kelas XI Semester 2)

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
- defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.

- ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.

- sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim.

- eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).


Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel tubuh organisme berfungsi untuk mempertahankan sel agar tetap hidup. Beberapa produk dari reaksi ini bersifat racun dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Contoh: gas karbondioksida yang dihasilkan dari proses pemecahanan glikosa selama proses respirasi. Gas ini akan dikeluarkan oleh darah ke paru-paru.

Kelebihan asam amino akan di deaminasi menjadi glycogen dan urea di hati. Urea akan dikeluarkan dari jaringan tubuh oleh darah dan di desak untuk dikeluarkan oleh ginjal. Urea dan produk limbah sejenisnya, seperti asam urat (hasil pemecahan protein) mengandung unsur nitrogen disebut limbah nitrogen.

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang mempengaruhi kerja system-sistem tubuh. Contoh adrenalin, yang berfungsi memacu irama jantung. Setelah selesai melakukan pekerjaan, hormone akan dirubah di hati, dan diekskresikan oleh ginjal berbentuk larutan yang disebut urin


Ekskresi adalah sebutan untuk istilah pengeluaran hal-hal berikut:

1. Limbah produk reaksi-reaksi kimia
2. Kelebihan air dan garam-garaman yang diambil dari makanan
3. Hormone


Organ Ekskresi

 
Paru-paru
 
Paru-paru berfungsi untuk mensuplai oksigen ke tubuh. Paru-paru juga termasuk alat ekskresi sebab memiliki kemampuan membuang gas karbondioksida, selain itu paru-paru juga dapat mengeluarkan sejumlah uap air, tetapi paru-paru tidak dapat mengontrol dan tidak ada cara untuk mengtrol jumlah air dalam tubuh.

Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru.

Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.



Ginjal
 
Sepasang organ yang memiliki kemampuan membuang limbah metabolisme dari darah dan mengatur sejumlah besar cairan dalam tubuh. Unit dasar ginjal yang berukuran mikroskopik dengan struktur tipis disebut nefron. Nefron berfungsi menyaring limbah metabolisme dalam darah dan membuangnya dalam bentuk urin. Ginjal bersama dengan organ sejenis seperti sepsang ureter, kandung kemih, dan uretra membentuk sistem urinaria dalam tubuh manusia.

Ginjal memiliki kemampuan mengeluarkan urea dan sampah nitrogen lainnya dari darah. Ginjal juga dapat mengeluarkan kelebihan air, garam-garaman, hormon dan minuman beralkohol.
Ginjal merupaka alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.

Fungi ginjal :
- mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bacteri dan juga obat-obatan
- mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
- membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
- mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.

Struktur Ginjal 
 
Ginjal berbentuk oval seperti biji kacang, berjumlah 2 buah, berwarna coklat kemerahan, dilapisi oleh membrane transparan. Warna merah gelap ini disebabkan dalam ginjal banyak mengadung pembuluh darah.

Ginjal kiri posisinya lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan. Panjangnya sekitar 4 – 5 inci, tebalnya 2 inchi, dan beratnya berkisar antara 4 – 6 gr atau sebesar kepalan tangan. Struktur ginjal terdiri atas lapisan luar yang disebut cortek, lapisan tengah disebut medulla dan lapisan dalam yang disebut pelvis.

Ginjal berhubungan dengan 2 pembuluh darah, yaitu pembuluh darah arteri merupakan percabangan dari aorta yang membawa darah yang mengandung oksigen ke ginjal dan pembuluh darah vena yang membawa darah yang banyak mengandung karbondioksida keluar dari ginjal menuju vena kava.
Ureter merupakan saluran yang keluar dari masing-masing ginjal menuju ke kandung kemih dibagian bawah dari perut.

Arteri ginjal tersusun atas sejumlah besar arteriole dan kapiler, kebanyakan ada di dalam korteks. Arteri ini bergulung-gulung membentuk simpul pembuluh dalam ginjal membentuk glomerulus. Masing-masing glomerulus dikelilingi oleh organ berbentuk mangkuk yang disebut kapsula ginjal (kapsula bowman). Badan ini berhubungan dengan tubula ginjal (tubulus kontortus proksimal, gelung henle, dan tubulus kontortus distal). Tubula ginjal berhubungan dengan tubulus pengumpul. Sebagian besar tubulus pengumpul terdapat dibagian medulla. Ujung dari tubulus pengumpul bermuara pada pelvis. Dalam sebuah korteks ginjal terdapat sekitar seribu glomerulus.

Struktur nefron disusun oleh sebuah glomerulus dengan kapsula ginjal, tubulus ginjal dan pembuluh darah kapiler.

Anatomi ginjal, meliputi :
 
Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yang bermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.








Proses pembentukan urine :
 
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
- Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.

- Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akandireabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus ( urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

- Augmentasi (pengumpulan) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.


Hal yang perlu diperhatikan meliputi :

- dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
- diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
- banyak urine yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH
Gangguan pada ginjal :
- nefritis : disebabkan gangguan pada nefron (kerusakan pada glomerolus ginjal) karena infeksi kuman (biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus), akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya urine yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
- diabetes melitus (kencing manis) : disebabkan kekurangan insulin, akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
- diabetes inspidus (penyalit kuning) : suatu penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak, disebabkan kekurangan hormon ADH. ADH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat meningkat 20 – 30 kali lipat dari keadaan normal.
- albuminuria : disebabkan adanya protein albumin dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
- batu ginjal : disebabkan karena mengendapnya garam kalsium didalam rongga ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal ini berbentuk Kristal yg tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan Kristal kalsium posfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan kekurangan minum serta sering menahan kencing, akibatnya mengendap menjadi batu ginjal.
- polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
- oligouria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine, disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.
- Glikosuria : ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
- Hematuria : ditemukannya sel darah merah didalam urin. Disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
- Ketosis : ditemukannya senyawa keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.


Hati
 
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang ( vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut histiosit.
 
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haemoglobinnya dilepas.

Air empedu yang berwarna kuning kehijauan dan bilirubin merupakan hasil pemecahan hemoglobin oleh hati. Bilirubin diekskresikan dalam bentuk cairan menuju ke usus halus dan dikeluarkan bersama-sama feses. Bilirubin mengalami perubahan dalam usus halus dan memberi warna coklat pada feses.

Fungsi hati :

- menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
- merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
- menawarkan racun
- membentuk protombin dan fibrinogen
- membentuk albumin dan globulin
- mengubah provitamin A menjadi vitamin A
- tempat pembentukan urea
- menghasilkan empedu
- tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua



Kulit
 
Keringat berisi air, yang didalamnya terkandung garam natrium chloride dan sedikit urea. Ketika kita berkeringat, kita akan mengeluarkan subtansi tersebut dari tubuh kita dapat merasakan bahan-bahan itu telah dikeluarkan dari tubuh. Terkadang berkeringat merupakan respons tubuh karena meningkatnya temperature dan bukan karena perubahan komposisi darah. Pada kasus ini kulit bukanlah organ ekskresi seperti halnya paru-paru dan ginjal.

Merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, yang tediri dari 2 lapisan yaitu lapisan epidermis (luar) dan dermis (dalam).

Epidermis,terdiri :

- stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
- stratum granulosum, mengandung pigmen
- stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

Dermis (korium), terdiri :
- akar rambut
- pembuluh darah
- syaraf
- kelenjar minyak (glandula sebasea)
- kelenjar keringat (glandula sudorifera)
- lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar








Sumber:

http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/02/sistem-ekskresi_22.html




Video pembentukan urine


 
 


Video mekanime kerja liver





Sistem Pernapasan Pada Manusia (Kelas XI Semester 2)

Manusia membutuhkan suplay oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses respirasi tersebut. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan.


Jalannya Udara Pernapasan
 
Udara masuk melalui lubang hidung - farink - larink - trakea - percabangan trakea (bronchus) - percabangan bronchus (bronchioles) - udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung (alveolus).



Pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.

Nasal (Hidung)
 
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Didalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk menyaring udara yang masuk, lendir berguna untuk melembabkan udara, dan konka untuk mengangatkan udara pernapas
Rongga hidung berfungsi sebagai berikut:
  • Bekerja sebagai saluran udara pernafasan.
  • Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung, selain itu bulu hidung juga berfungsi untuk menyaring partikel-partikel debu yang kasar yang terdapat dalam lubang hidung sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus.
  • Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa.
Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir atau hidung.



Faring 
 
Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan.

Faring terdiri dari tiga bagian:
  • Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka ke arah rongga nasal melalui 2 naris internal (koana), yaitu :
a. Dua tuba eustachius (auditorik) yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah.
b. Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak di dekat naris internal.
  • Orofaring, dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular, suatu perpanjangan palatum keras tulang.
a. Uvula (anggur kecil) adalah prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah tepi bawah palatum lunak.
b. Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.
  • Laringofaring, mengelilingi mulut esophagus dan laring, yang merupakan gerbang untuk sistem respiratorik selanjutnya.


Laring 
 
merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusu atas tulang rawan yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup (epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru



Trakea 
 
Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa dengan panjang 10 cm. dinding trakea terdiri atas 3 lapisan, lapisan dalam berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan berotot polos. lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.



Bronchus 
 
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus bercabang menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah.


Pulmo (Alveolus)
 
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut.

Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.



Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.



Bernafas

Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Untuk dapat terlaksananya proses inspirasi dan ekspirasi, kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:

1. Diafraghma
Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-alat pencernaan lainnya).

2. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis)
Merupakan otot tempat melekatnya tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau relasasi saat terjadi proses pernapasan. permukaan bagian dalan rongga dada dan permukaan luar dari paru-paru dilapisi oleh membran pleura. membran pleura yang melapisi bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang melapisi paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua membran terdapat rongga pleura yang berisi cairan getah bening.


Mekanisme bernapas
 
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.

Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.




Mekanisme pernapasan perut
 
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.



Udara pernapasan
 
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:


1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml

4. Udara residu --> UR
Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.



Volume udara pernapasan
 
· Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml
· Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan.
· Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.


Kapasitas paru-paru
 
1. Kapasitas vital --> KV
 

Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml

2. Kapasitas total --> KT
 
Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml


Frekuensi pernapasan
 
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun

2. Jenis kelamin .
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan

3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.

5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat


Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
 
1. pertukaran oksigen
 
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang dikonsumsi.
Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu. Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.
Penjelasan dari segi tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tekanan oksigen di udara sama dengan tekanan oksigen dalam alveolus. Tekanan oksigen di arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 0 - 40 mmHg, tekanan oksigen di vena 40 mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar = tekanan oksigen di alveolus. Tekanan udara di alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri. Tekanan oksigen di arteri lebih besar dari tekanan oksigen di jaringan.
•Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?

Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2. Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc.
•Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah:
•5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc


2. pertukaran Karbondioksida
 
P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus atau luar tubuh = 35 mmHg

•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:

a. Oleh plasma darah
 
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase.
Jumlah CO2 yang dapat di angkut sebanyak 5%.

b. Oleh Hemoglobin
 
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin).
Jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 30%.

c. Pertukaran kl orida

- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
Jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 65%.


Gangguan pada alat pernapasan
 
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.

1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.

2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.

3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.

4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
a. Rinitis: radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).

6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.

7. Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri.

8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.


sumber:

http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/02/sistem-pernapasan-manusia.html





Video proses pernapasan