Minggu, 11 November 2018

Kingdom Tumbuhan/ Plantae (Kelas X Semester 2)

TUMBUHAN / PLANTAE

 
KD 3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan

KD 4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan




CIRI
 
- Eukariotik
- Autotrof (berklorofil)
- Multiseluler
- Memiliki dinding sel dari zat selulosa



A. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
 
- Peralihan antara thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun) dan kormophyta (dapat dibedakan antara akar, batang dan daun)
- Gametofit lebih dominan daripada sporofit
- Batang dan daun sejati, akar berupa rhizoid
- Tidak punya pembuluh angkut

 
Klasifikasi:

a. Lumut hati (Hepaticopsida)
- Tubuh berupa thalus dan berbentuk lembaran seperti hati.
- Thalus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu, dan melekat pada substrat dengan bantuan rhizoid
- Ex sp: Marchantia polimorpha (untuk mengobati gangguan fungsi hati)

b. Lumut tanduk (Anthocerotopsida)
- Berupa thalus dengan tepi rata dan bertoreh
- Ex sp: Anthoceros sp.

c. Lumut daun (Bryopsida)
- Tubuh terdiri dari tiga bagian yaitu rhizoid, batang dan daun. Daun untuk fotosintesis.
- Ex sp: Sphagnum sp. (media tanam benih tumbuhan)

                                                       Metagenesis Tumbuhan Lumut


Sumber: https://idschool.net/sma/daur-hidup-tumbuhan-lumut-bryophyta/



                                                                Struktur Tumbuhan Lumut
Sumber: https://idschool.net/sma/daur-hidup-tumbuhan-lumut-bryophyta/


B. Tumbuhan paku (Pterydophyta)
 
- Ujung daun muda menggulung
- Termasuk kormophyta berspora
- Sporofit lebih dominan daripada gametofit
- Akar serabut
- Batang berupa stolon, daun sejati,
- Memiliki pembuluh angkut (xylem dan floem)
- Daun berdasarkan ukuran dibagi dua: mikrofil (daun ukuran kecil), makrofil (daun ukuran besar)
- Daun berdasarkan fungsi dibagi dua: tropofil (daun steril hanya untuk fotosintesis), sporofil (untuk fotosintesis dan menghasilkan spora)

                                                     
                                                           Struktur Tumbuhan Paku
Sumber: https://www.edubio.info/2016/01/struktur-tumbuhan-paku.html



Klasifikasi berdasarkan sifat morfologinya:

a. Paku purba (Psilophitinae)
Paling sederhana, batang beruas dan berbuku nyata. Pada batang tumbuh daun-daun kecil berbentuk sisik. Ex sp: Psilotum sp.
 
b. Paku kawat (Lycopodinae)
Daun berbentuk sisik dan tersebar pada batang. Ex sp: Lycopodium clavatum
 
c. Paku ekor kuda (Equisetinae)
Batang berongga, cabang yang berkarang pada buku-buku batang. Ex sp: Equisetum sp.
 
d. Paku benar (Filicinae)
Memiliki daun sempurna, daun duduk pada batang membentuk sayap. Sporangium tersusun dalam sorus di permukaan bawah daun. Ex sp: Marsilea crenata (semanggi), Adiantum (suplir)


Klasifikasi berdasarkan jenis spora yang dihasilkan:

a. Paku homospora
Hanya menghasilkan spora jantan saja atau spora betina saja dengan bentuk dan ukuran yang seragam. Ex: Lycopodium sp.
 
b. Paku peralihan
Menghasilkan dua macam spora yaitu spora jantan dan spora betina. Namun spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang seragam. Ex: Equisetum sp
 
c. Paku heterospora
Menghasilkan menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran berbeda. Makrospora untuk individu berkelamin betina dan mikrospora untuk individu berkelamin jantan. Ex: Marsilea crenata
 

                                               Metagenesis tumbuhan paku homospora:

 Sumber: http://biologi-sma-rahul.blogspot.com/2012/03/metagenesis-tumbuhan-paku-pteridophyta.html



 Gambar Metagenesis Tumbuhan Paku
Sumber: http://www.jenistanaman.com/siklus-daur-hidup-tumbuhan-paku/



Peran:
- Paku kawat, suplir, paku sarang burung sebagai tanaman hias
- Paku ekor kuda sabagai obat sakit otot atau tulang dalam bentuk param; obat diuretik karena mengandung asam kersik dan kalium tinggi; alat pembersih pisau, garpu, sendok karena mengandung silikat.
- Azolla pinnata bersimbiosis dengan Anabaena azolae untuk mengikat Nitrogen dari udara


C. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
 
- Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan
- Termasuk golongan kormophita berbiji
- Mempunyai alat kelamin yang jelas dan menghasilkan embrio
- Akar ada yang serabut dan tunggang
- Batang ada yang tegak, condong, merayap. Memiliki berkas pengangkut (xylem dan floem)
- Daun mengalami diferensiasi menjadi epidemis dan mesofil. Mesofil tersusun atas jaringan tiang/parenkim palisade dan jaringan bunga karang/parenkim spons.


Klasifikasi:

a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)

Bakal biji tidak dilindungi daun buah, alat perkembang biakan berupa strobilus, mengalami pembuahan tunggal.

Dibagi menjadi 4 kelompok:

1. Cycadinae
Tubuh menyerupai pohon kelapa, batang berbentuk tiang, daun mejemuk menyirip. Umumnya berumah satu. Ex: Cycas pumphii (pakis haji); Zamia sp.
 
2. Ginkodinae
Berumah dua, termasuk pohon meranggas, daun lebar dan berbentuk kipas. Ex: Ginkgo biloba
 
3. Gnetinae
Berumah dua, percabangan banyak, pertulangan daun menyirip, bunga tersusun berkarang. Ex: Gnetum gnemon (melinjo)

4. Coniferinae
Batang besar berkayu, ada yang berumah satu atau berumah dua, ex: cemara, pinus (Pinus merkussi)


b. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)

Bakal biji tumbuh dalam daun buah, alat reproduksi berupa bunga, mengalami pembuahan ganda.
Dibagi menjadi 2 kelompok: Dikotil dan Monokotil.



Mekanisme pembuahan ganda:

Sumber: https://www.edubio.info/2014/04/pembuahan-ganda-pada-angiospermae.html

 
Pembuahan ganda berlangsung antara:
- Inti generatif 1 (haploid) membuahi ovum (haploid) menghasilkan zigot (diploid)
- Inti generatif 2 (haploid) membuahi inti kandung lembaga sekunder (diploid) menghasilkan endosperm (triploid)

- Inti vegetatif berfungsi sebagai penunjuk jalan (pembentuk buluh sari/saluran yang menuju ke ovarium.


berikut video mekanisme pembuahan ganda.




Daftar Pustaka:

Windarsih dan Omegawati. 2017. Biologi. Klaten: Intan Pariwara.
Pratiwi, DA, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2016. Biologi. Jakarta: Erlangga.






0 komentar:

Posting Komentar