Minggu, 11 November 2018

Kingdom Protista (Kelas X Semester 1)

PROTISTA

 
KD 3.6 Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan

KD 4.6 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai peran protista dalam kehidupan



CIRI
 
- Eukariotik
- Uniseluler, multiseluler
- Mikroskopis, makroskopis
- Reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner, fragmentasi dan membentuk spora.
- Reproduksi seksual dengan cara konjugasi



A. Protista mirip tumbuhan (alga)
 
Dasar klasifikasi : Pigmen dominan

1. Filum Euglenophyta
Uniseluler, habitat diperairan tawar, dapat berenang bebas dengan menggunakan flagella. Pigmen dominan klorofil. Cadangan makanan dalam bentuk Paramilon. Paramilon disimpan di dalam pirenoid.
Ex sp: Euglena viridis.

gambar Euglena viridis
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Euglena


2. Filum Pyrrophyta
Uniseluer, fotosintetik, mampu berpendar sehingga laut tampak bercahaya pada malam hari, misalnya Noctiluca. Pigmen : klorofil, xantofil dan karotenoid. Gymnodium dan Gonyaulax menyebabkan laut berwarna kemerahan (red tide) dan menghasilkan racun.

3. Filum Bacillariophyta (diatom)
Pigmen dominan klorofil, karotenoid dan xantofil. Ex sp: Navicula (untuk campuran semen, bahan penggosok dan dinamit)

4. Filum Chrysophyta (alga meemasan)
Pigmen: karotenoid dan Xantofil. Selain itu jg ada pigmen klorofil. Uniseluler, ex: Ochromonas, ada yang berkoloni, ex: Dinobryon.

5. Filum Phaeophyta (alga coklat)
Multiseluler, pigmen dominan Fukosantin. Ex: Sargasum, Laminaria dan Macrocystis menghasilkan algin (asam alginat). Asam alginat digunakan untuk pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, lotion, krim cukur, perekat tekstil. Laminaria juga digunakan sebagai makanan ternak karena mengandung Nitogen dan Kalium tinggi.

6. Filum Rhodophyta (alga merah)
Multiseluer, pigmen dominan Fikoeritrin. Ex: Eucheuma spinosum, Gelidim, Gracillaria dimanfaatkan untuk pembuatan agr-agar.

7. Filum Chlorophyta (alga hijau)
Pigmen dominan klorofil. Ex sp:
- Spirogyra (memiliki kloroplas besar dan menyerupai pita yang melingkar-lingkar seperti spiral.
- Ulva, Chara, bentuk seperti lembaran daun. Kloroplas seperti mangkuk. Dapat digunakan sebagai bahan sayuran
- Chlorella. Uniseluler yang tidak punya alat gerak. Digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik karena mengandung Ptotein yang tinggi (PST/protein sel tunggal)
- Volvox. Uniseluler, berflagella, koloni berbentuk bola. Habitat air tawar.
- Chlamidomonas. Uniseluler, memiliki dua flagella.


B. Protista mirip hewan (protozoa)
 
Dasar klasifikasi: alat gerak

1. Rhizopoda / sarcodina

Alat gerak: pseudopodia (kaki semu)
Ex: Amoeba proteus

gambar Amoeba Proteus
 Sumber: http://www.biozoomer.com/2014/03/osmoregulation-or-homeostasis-in.html



Amoeba dibagi dua kelompok:
- Ektamoeba: hidup bebas. Ex: Amoeba proteus
- Entamoeba : hidup di dalam tubuh makhluk hidup lain. Ex: Entamoeba histilotica (parasit pada usus halus manusia penyebab diare), Entamoeba coly (hidup di usus manusia, tidak parasit), Entamoeba gingivalis (parasit pada rongga mulut manusia penyebab bau mulut)

berikut video cara Amoeba menelan makanan.



2. Actinopoda

Alat gerak: axopodia (kaki semu yang ramping dan menyebar), habitat di air laut.
Ex: Heliozoa (tidak bercangkang, habitat di air tawar), Radiozoa (cangkang dari silikat sebagai bahan baku pembuatan gelas, habitat di air laut)

3. Foraminifera.

Habitat di laut, cangkang berwarna cerah, digunakan sebagai penunjuk letak minyak bumi.

4. Flagellata/mastigophora.

Alat gerak: flagella / bulu cambuk. Ex:

- Trypanosoma gambiense: penyebab penyakit tidur pada manusia, inang perantara lalat Tse-tse (Glosina palpalis)
- Trypanosoma rhodosiense: penyebab penyakit tidur pada manusia, inang perantara lalat Tse-tse (Glosina morsitans)
- Trypanosoma evansi: penyebab penyakit sura/malas pada ternak
- Trypanosoma cruzi: penyebab penyakit cangas/anemia berat pada anak
- Leishmanis donovani: penyabab penyakit kala asar




5. Cilliata/cilliophora

Alat gerak: cillia / bulu getar. Ex:
- Paramaecium (tubuh seperti sandal)
- Stentor (tubuh seperti terompet)
- Varticella (tubuh seperti lonceng)
- Stylonichia (tubuh seperti siput)
- Didinium (predator paramaecium)
- Balantidium coly (penyebab penyakit balantidiosis)

gambar Anggota kelas Cilliata
Sumber: http://www.biomagz.com/2015/12/ciliata-ciri-ciri-dan-contoh-ciliata.html

6. Sporozoa/apicomplex

Tidak punya alat gerak. Ex: Plasmodium (penyebab penyakit malaria). Plasmodium ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Didalam tubuh nyamuk Plasmodium mengalami fase generatif. Sedangkan didalam tubuh manusia Plasmodium mengalami fase vegetatif.


C. Protista mirip jamur
 
1. Jamur lendir

Berperan sebagai pengurai. Memiliki beberapa sifat yang sangat mirip dengan jamur sejati. Merupakan predator fagosit karena dapat menelan bakteri, hama spora, dan berbagai komponen organik.

Jamur lendir dibagi 2 yaitu:

a. Jamur lendir plasmodial (Myxomycota)
Berwarna cerah (kuning, orange); dapat ditemukan di tanah basah, kayu lapuk, sampah basah; bersifat heterotrof. Ex: Physarium, Arcyria.

b. Jamur lendir seluler (Acrasiomycota)
Lebih mirip dengan protozoa uniseluler. Ex: Dyctiostelium discoideum.


2. Jamur air (Oomycota)

Sebagian besar hidup bebas dan mendapatkan makanan dari sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau dan aliran air. Adapula yang parasit pada organisme perairan, seperti Saprolegnia (parasit yang hidup menempel pada tubuh organisme air misalnya ikan)


Peranan protista mirip jamur:

1. Sebagai dekomposer dalam ekosistem
2. Ada yang parasit, yaitu:
a. Phytophthora sp. Sering menyerang tanaman budidaya
b. Saprolegnia parasitica parasit yang hidup menempel pada tubuh organisme air misalnya ikan
c. Plasmospora viticola parasit pada buah anggur
d. Phytophthota faberi menyebabkan kanker pada bidang sadapan pohon karet


Daftar Pustaka:

Windarsih dan Omegawati. 2017. Biologi. Klaten: Intan Pariwara.
Pratiwi, DA, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2016. Biologi. Jakarta: Erlangga.



0 komentar:

Posting Komentar